Penulis :
JINA HUH, Michigan State University
JINA HUH, Michigan State University
LESLIE S. LIU and TINA NEOGI, University of Washington
KORI INKPEN, Microsoft Research
WANDA PRATT,
University of Washington
Studies have shown positive impact of video blogs
(vlogs) on patient education. However, we know little on how patient-initiated
vlogs shape the relationships among vloggers and viewers. We qualitatively
analyzed 72 vlogs on YouTube by users diagnosed with HIV, diabetes, or cancer
and 1,274 comments posted to the vlogs to understand viewers’ perspectives on
the vlogs.We found that the unique video medium allowed intense and enriched
personal and contextual disclosure to the viewers, leading to strong community-building
Activities and social support among vloggers and commenters, both
informationally and emotionally. Furthermore, The unique communication
structure of the vlogs allowed ad hoc small groups to form, which showed
different group behavior than typical text-based social media, such as online
communities. We provide implications to the Health Care Industry (HCI)
community on how future technologies for health vlogs could be designed to
further support chronic illness management.
Muhammad Syarif/G64120044
Video
blogging(vlogs) kesehatan didapatkan dari berbagai sumber baik dari organisasi
maupun individu yang terdiri dari
materi terkait kesehatan untuk mendukung pasien. Video kesehatan tersebut diantaranya memuat video interview pasien
mengenai pengalaman, penjelasan dari ahli mengenai pengobatan dan strategi mencegahan, atau
video promosi kesehatan. Peneliti menemukan
bahwa vlogs kesehatan memberi dampak kesehatan psikologi pasien, memberikan edukasi kesehatan untuk remaja dan
pemuda serta meningkatkan literasi informasi kesehatan. Penelitian menyatakan vlogs kesehatan memiliki
potensi yang besar untuk meningkatkan kesehatan pasien dan kemampuan untuk mengatur
penyakit mereka sendiri. Pada artikel ini menggunakan 72 vlogs kesehatan
pada YouTube yang berisi mengenai HIV, diabetes, dan kanker. Selain itu juga menganalisa 1274 komentar yang
diberikan terhadap vlogs tersebut.
Sosial media
kesehatan memiliki beberapa keuntungan diantaranya meningkatkan interaksi antar
pengguna, tersedia untuk dibaca dan berbagi informasi, menambah dan
meningkatkan akses informasi kesehatan,
serta mendukung emosional. Beberapa website
seperti patientslikeme.com, curetogether.com, dan webMD.com menyediakan
komunitas kesehatan online dimana penderita dan orang yang peduli dapat
memberikan dukungan satu dengan yang lainnya. Blog kesehatan yang berbasis teks juga baik digunakan untuk dukunga sosial. Penelitian menunjukkan bahwa emosional penderita kanker akan lebih baik
dengan berbagi pengalaman melalui blog dengan penderita lainnya. Remaja wanita penderita kanker yang menemukan
blog mengenia penyakitnya akan membantunya dalam menunjukan emosinya, bertukar
informasi dan berbagi dukungan sosial.
Tujuan
utama dari dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana vlogger
kesehatan penyakit kronis dan pemberi komentar saling memberi dukungan dan
memainkan video yang unik. Penelitian dilakukan dengan memberikan pertanyaan
yang meliputi : (1) bagaimana pemberi komentar menanggapi isi vlog kesehata?
(2) seperti apa hubungan antara vlogger dengan pemberi komentar? (3) apa
motivasi untuk melakukan vlogging (4) apa keunikan dari video yang mendukung
pengguna vlog kesehatan. Untuk menjelaskan pertanyaan tersebut dipilih 3
penyakit kronis yang membutuhkan penanganan pribadi sepanjang waktu. Penyakit
yang dipilih adalah HIV, diabetes dan kanker. Alasan pemilihannya yaitu : karena
cukup lazim untuk mengumpulkan data yang representatif, ketiganya berbeda dalam
penanganan pribadi, ketiganya juga memiliki tingkat dampak sosial yang berbeda.
Komentar dari pengguna vlog meliputi pemberi komentar memberi dukungan untuk dukungan
vlogger, vlogger memberi dukungan untuk pemberi komentar, berbagi komentar,
komentar kebencian, Pam dan koneksi antara vlogger dengan pemberi komentar.
Secara umum
tujuan vlogger dalam melakukan vlogging adalah untuk membukukan dan refleksi serta
membantu orang lain. Membukukan melaui vlog kesehatan mereka berbagi refleksi
pribadi mengenai pengalaman penyakitnya, mendokumentasikan rekaman pribadinya, dan
memperbarui status mereka dengan signifikan. Membantu yang lain dengan cara
mengedukasi, menganjurkan, memberi dorongan dan menginspirasi. Membantu diri
sendiri dan orang lain dilakukan dengan menjalin kegiatan bersama memberi
tanggapan dan saling menghibur. Penggunaan video memberikan cara yang berbeda
bagi vlogger dan pengguna untuk mendapatkan dan menyediakan informasi dan
memberikan dukungan kesehatan. Video yang disediakan berisi momen dari vlogger
mengenai kunjungan ke rumah sakit, penanganan pribadi dan video diagnosa. Vlog juga
mengijinkan vlogger menggunakan gambar, gestur tangan dan alat lainnya untuk
menyampaikan informasi yang lebih efektif. Ketika vlogger berbicara menggunakan
kamera mereka menggunakan paus, kontak mata dan ekspresi wajah seolah berbicara
secara langsung.
Pemberi
komentar terdiri dari berbagai profesi diantaranya adalah pelajar yang belajar
menjadi perawat dan pengajar untuk penyakit kronis. Pemberi komentar lainnya
adalah orang yang menderita penyakit yang sama. Terdapat juga pemberi komentar
dengan penyakit yang berbeda tetapi mengungkapkan pengalaman emosional yang
sama. Kemudian pemberi komentar dan vlogger akan menjadi teman yang biasanya
menderita penyakit yang sama.
Vlog
kesehatan dengan fitur komentarnya menyediakan pemberi komentar dan vlogger
untuk berbagi pengalaman pribadi, pengetahuan dan nasihat seputar topik yang
disampaikan dalam vlog. Dengan menggunakan fitur komentar dari vlog juga dapat
memberikan dukungan mental bagi penderita. Komentar dukungan dapat dari pemberi
komentar kepada vlogger maupun dai vlogger kepada pemberi komentar. Akan tetapi
penggunaan vlog juga dapat menimbulkan efek negatif. Efek negatif yang
ditimbulkan diantaranya terdapat komentar yang membenci konten yang disediakan
dan juga dapat menimbulkan kelompok untuk melawan komentar yang membenci
tersebut. Secara sosial vlog dapat membangun
hubungan personal, pemberi komentar menawarkan bantuan, komunitas vlog
kesehatan, dan vlog kesehatan memperluas hubungan sosial.
Vlog memfasilitasi
antara vlogger dengan pemberi komentar untuk membuat komunitas. Melalui kegiatan
vlogging, seorang vlogger dapat mendapat dukungan entak dengan melakukan terapi
terhadap dirinya sendiri. Dengan membantu untuk dirinya sendi dan orang lain
dapat menghasilkan dukungan sosial yang berbentuk dukungan sosial multidirectional
characteristic dan dual Force.
Hubungan yang
dapat terjalin diantara pemberi komentar dan vlogger dapat berbeda bentuk. Hubungan
yang pertama adalah hubungan antara vlogger kesehatan dengan blogger kesehatan.
Hubungan berikutnya dapat membuka diri dan hubungan koneksi personal yang lebih
dalam. Dapat menambah wawasan dan konteks melalui video serta dapat membentuk
sebuah grup kecil yang mengakibatkan struktur komunitas unik dalam vlog. Implikasi
untuk desain vlog kesehatan dalam interaksi antara manusia dengan komputer dapat
menimbulkan berbagai bentuk. Bentuk tersebut dapat berupa menambah koneksi
antara vlogger dengan pemberi komentar/ pembaca melalui metadata, pengalamatan
penyakit yang berbeda, koneksi dengan komunitas kesehatan online, monitoring dukungan
pribadi, mendukung pendidikan dan jangkauan, menyediakan peralatan editing dan
organisasi, dan mengalamatkan pasien penyakit kronis.